Senin, 29 April 2013

HARGA BBM DI PASTIKAN TIDAK NAIK PADA MEI 2013



Berita Ekonomi - Hatta Rajasa selaku Menko Perekonomian mengatakan dan memastikan bahwa kenaikan harga BBM sampai saat ini masih dalam tahap pengkajian oleh pihak Kementerian ESDM dan dipastikan pada bulan Mei 2013 ini tidak akan terjadi kenaikan harga.

Bahkan saat Beliau ditemui kemarin (Sabtu, 27 April 2013) seusai mengikuti acara Jalan Sehat Universitas Muhammadiyah Tangerang, beliau juga mengatakan bahwa secara teknis hal ini masih dikaji secara mendalam di wilayah kementrian ESDM dan belum bisa dipastikan keputusannya.

Mengapa hal ini harus dikaji secara lebih mendalam? Menurut Hatta Rajasa memang demikian dikarenakan dampak yang akan ditimbulkan akan dirasakan oleh seluruh masyarakat kita. Termasuk penyusunan strategi untuk dijadikan solusi supaya golongan yang mampu tidak lagi membeli BBM yang bersubsidi juga masih dalam tahap pengkajian serius. Termasuk pertimbangan akan daya beli masyarakat dan inflasi yang saling terkait.

"Apa yang akan terjadi pada kehidupan masyarakat nantinya setelah harga BBM dinaikkan juga harus dipikirkan," Katanya.

Dan mengenai konsep dua harga, Hatta Rajasa juga memberikan komentar "Ini kan baru pertama kali dipraktikkan nantinya, harus ada pengkajian lebih mendalam."

Disamping itu Hatta Rajasa yang saat ini juga menjabat sebagai Plt Menkeu meminta agar ditiadakan spekulasi yang menyangkut tentang penerapan dua harga BBM bersubsidi tersebut. Kembali lagi dikarenakan kebijakan dalam hal ini masih belum dilaksanakan.  "Jangan berspekulasi dulu. Keputusannya saja belum," kata dia.

Setelah itu Hatta Rajasa juga berkata bahwa dengan penerapan dua harga BBM, memang dari sisi distorsi akan lebih kecil. Namun Hatta yakin bahwa pihak Pertamina dan BPH Migas sudah mempertimbangkan semuanya sambil melakukan pengkajian data di seluruh Indonesia.
SUMBER:

JIKA AKU MENJADI MENTERI PEREKONOMIAN




Andai aku menjadi seorang menteri perekonomian? Judul tulisan ini adalah hanya salah satu judul untuk memenuhi tugas softskill saya yaitu mata kuliah ‘Aspek Hukum Dalam Ekonomi’. Jika memang kita berpikir tentang judul tersebut tentu bukan hal yang mudah untuk menjadi seorang menteri perekonomian. Menjadi menteri merupakan sebuah tugas dan tanggung jawab yang cukup besar, sebab sebagai seorang menteri kita menduduki suatu jabatan public dalam suatu pemerintahan. Disini kita juga harus mempunyai kemampuan lebih dalam bidang yang bersangkutan guna memajukan perekonomian yang menjadi lebih baik lagi kita masuk keposisi ini tidak karena kita sudah selesai S1 ataupun S2, namun kita juga harus mempunya softskill yang tinggi dalam bidang ini. Sebelum kita berandai andai menjadi seorang menteri perekonomian ada baikmya kita mengetahui terlebih dahulu kondisi perekonomian di Indonesia saat ini dan juga masalah-masalah perekonomian yang pernah terjadi di Indonesia.

Kondisi perekonomian Indonesia saat ini tidaklah seimbang, bias kita lihat dari berbagai kota yang ada di Indonesia pasti pernah terlintas di benak kita bahwa betapa banyaknya ketimpangan di negeri nan hijau ini. Di duatu kawasan, berderet rumah besar, bagus, arsiterturnya yang indah, penghuninya sudah dibantu dengan beberapa pembantu, dan deretan mobil mewah pun ada di halaman rumahnya. Namun sebaliknya, masih banyak deretan rumah kardus dan rumah rumah berpapan bekas dengan keadaan MCK seadanya atau kadang tak ada sama sekali, tidurpun hingga harus menumpang ke rumah rumah Ibadah. Itulah gambaran sekilas tentang kondisi perekonomian Indonesia saat ini jika kita melihat dari konsi tempat dan tinggal rakyatnya. Nah dari sini kita sudah dapat gambaran baahwa kondisi perekonomian kita sudah sangat menyimpang, dimanakah “keadilan social bagi seluruh rakyat indonesia” itu!!!  

Memang hampir setiap negara banyak mengalami masalah dalam membangun ekonomi negaranya, termasuk di Indonesia. Dari dulu masalah yang selalu ada dalam ekonomi kita adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang ekonomi modern menyangkut permodalan besar yang berhubungan dengan perbankan, seperti kredit dan peminjaman. Sehingga menghambat perkembangan ekonomi negara kita. Masalah selanjutnya tentang sumber daya manusia yang kurang (SDM). Nah disinilah peran kita sebagai mahasiswa untuk mengkomunikasikannya terhadap masyarakat luas. SDM ini memang terjadi karena kurangnya masyarakat yang mendapatkan pendidikan yang bagus dan layak serta mahalnya biaya pendidikan bagi masyarakat kelas bawah. Sehingga mengakibatkan kurangnya sumber daya manusia yang bermutu dan mengakibatkan trerhambatnya pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Karena dengan kurangnya pendidikan mengakibatkan kurangnya pemahaman masyarakat akan ekonomi modern dan menciptakan lapangan kerja sendiri. Masalah yang ketiga adalah inflasi dimana tingkat mata uang negara asing melonjak tinggi. Inflasi tidak hanya ditandai dengan tingkat mata uang asing, namun dapat juga ditandai dengan meningkatnya harga suatu barang namun persediaan barang tersebut hanya sedikit. Masalah yang keempat dan yang paling utama pada saat ini adalah korupsi, dimana para menteri kita semakin banyak lebih mementingkan kehidupannya sendiri di bandingkan kesejahteraan rakyatnya.
Nah sekarang mari kita kembali ber andai menjadi menteri perekonomian. Jika aku menjadi menteri perekonomian? Jika saya menjadi seorang menteri perekonomian di Indonesia mungkin itu suatu tanggungjawab yang sangat berat yang harus saya pikul, mengapa? Karena tugas utama sebagai seorang menteri adalah mensejahterakan rakyatnya sebagaimana telah di atur dalam UUD 1945.

Mari kita melihat Masalah dalam Ekonomi di Indonesia:
  1.    1.      Produksi adalah kegiatan membuat atau menciptakan suatu barang atau jasa
  2.    2.      Distribusi adalah kegiatan menyalurkan suatu barang atau jasa
  3.    3.      Konsumsi adalah kegiatan memakai, menggunakan, dan mengurangi

Masalah ini diperluas menjadi 3 bagian kembali, yaitu :
  1.    1.       ditentukan oleh hak memilih dalam nilai rupiah yang dimiliki konsumen.Jenis barabg dan jasa apa yang akan diproduksi ( what ) ? barang yang akan diproduksi
  2.    2.       Bagaimana menghasilkan barang dan jasa tersebut ( new ) ? ditentukan oleh persaingan diantar produsen.
  3.    3.   Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan ( for whom ) ? ditentukan oleh pola permintaan dan penawaran di pasar atau faktor produksi.

Permasalahan yang terjadi di suatu negara dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya suatu keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa permasalah ekonomi Indonesia adalah sebagai berikut:
  1.    1.        Rendahnya pertumbuhan ekonomi
  2.    2.        Kemiskinan
  3.    3.        Pengangguran
  4.    4.        Kesenjangan penghasilan
  5.    5.        Inflasi

Saya akan memperbaiki perekonomian di Indonesia dengan langkah langkah berikut denga dan sangat efisiensi, yaitu :
   1.        Meningkatkan  Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di indonesia dikarenakan kurang diperhatikan kesejahteraan Warga negaranya. Yang akan saya lakukan adalah meningkatkan daya saing ekonomi kita dengan ekonomi negara lainnya. Hal yang dapat dilakukan adalah mengembangkan potensi para penerus bangsa, meningkatkan pendidikan sejak dini, mengembangkan para pemuda yang kritis dalam membuat inovasi, kreatifitas dalam berwirausaha.

   2.        Mengurangi Kemiskinan
Kemiskinan yang dialami Indonesia sangatlah parah, menurt survei warga miskin di Indonesia sekitar 1 juta jiwa. Tapi kenyataannya warga miskin Indonesia melebihi anka survei tersebut. Langkah yang harus diambil adalah dengan memperhatikan aspek-aspek kecil terhadap aspirasi Warga negara, yaitu sulitnya hidup dan mahalnya biaya hidup. Ketika kita mengetahui aspek apa saja yang diperlukan, kita akan mempunyai langkah yang nyata untuk menyelesaikan maslah kemiskinan ini. APBN negara sebenarnya mencukupi untuk memberikan segala kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan, akan tetapi masalah utama ini semua adalah rusaknya moral para pemimpin bangsa yang haus akan kekayaan dan kekuasaan.

   3.        Mengurangi Pengangguran
Masalah pengangguran di Indonesia sangatlah tinggi sekitar 6.5%. angka tersebut sangatlah tinggi untuk negara seperti Indonesia yang berusaha berkembang menjadi negara yang maju. Langkah yang harus dilaukan untuk menyelesaikan maslah ini adalah bersatu padunya para Wirausahawan untuk mengembangkan, meningkatkan daya saingnya, dan memperluas ruang lingkup lapangan Pekerjaan.

   4.        Menghapuskan Kesenjangan Penghasilan
Kesenjangan penghasilan pasti selalu ada, ini sem,ua dikarenakan dari kebijakan para instansi suatu Perusahaan. Langkah yang harus dilakukan adalah dengan menetapkan kebijakan upah minimal di negara Indonesia dan menindaklanjuti para instansi yang melanggar kebikan yang dibuat.

   5.        Menyeimbangkan laju Inflasi
Inflasi naiknya semua biaya-biaya. Untuk menyelesaikan masalah ini sangatlah kompleks jika tidak mengendalikan laju Infalasi yang terjadi. Contoh kecil yang dihaapi saat ini mengenai mahalnya harga bawang di pasaran. Ada dua langkah yang dapaty ditempuh, yaitu langkah jangka pendek dan jangka panjang untuk menyelesaikan mahalnya harga bawang di pasaran. Langkah jangka pendeknya adalah pemerintah harus melakukan intervensi dan operasi pasar, serta membongkar dan menindak tegas para kriminal yang mengambil untung dibalik kenaikan harga bawang. Langkah panjangnya adalah swasembada bawang melalui penyediaan lahan harus terus diupayakan, karena permasalahan kita untuk bisa swasembada produk pertanian terkendala ketersediaan lahan.

Untuk mengatasi masalah Ekonomi ini saya akan berusaha meningkatkan daya saing negara ini dengan negara lainnya. Meningkatkan Penggunaan Teknologi berbasis IT. Meningkatkan Sumebr daya Ekonomi yang ada, menjadi negara yang Mandiri, kuat dan kokoh. Banyak menteri-menteri kita yang lupa akan tugas utama sebagai seorang menteri. Mereka lebih mengutamakan kehidupannya masing-masing, mereka malah hanya mensejahterakan keluarga mereka sendiri, mengerikan bukan? Mensaya tindakan seperti ini bukanlah disebut sebagai menteri yang sesungguhnya. Jika saya menjadi seoarang menteri perekonomian hal yang pertama yang akan saya lakukan saya akan berusaha untuk selalu mensejahterakan rakyat, terutama rakyat-rakyat kecil yang banyak di daerah yang kurang terjangkau oleh teknologi, saya akan membangun prasarana yang efisien untuk daerah tersebut, agar akses mereka ke luar dari daerah untuk kegiatan ekonmi mereka lebih memadai dan cepat.  Memang menjadi seorang menteri itu tidak mudah. Tapi dibalik itu semua kita sudah ikut serta dalam tugas untuk mensejahterakan kehidupan berbangsa.

SUMBER:

Pengaruh Variable Variable Makro Terhadap Perekonomian Indonesia



Sebelum kita masuk ke variable variable makro dalam perkonomian Indonesia, saya akan memberikan pengertian dari akonomi makro itu sendiri. Ekonomi makro Indonesia - Definisi dari ekonomi makro Indonesia adalah suatu sistem yang mempelajari tentang perubahan ekonomi di indonesia yang membawa pengaruh besar terhadap masyarakat, pasar, dan juga perusahaan. Dengan kata lain ekonomi makro indonesia adalah sistem yang melakukan analisa mengenai segala bentuk perubahaan kondisi ekonomi indonesia untuk mencapai hasil analisa terbaik. Bentuk perubahaan ekonomi yang dimaksud di sini meliputi tentang pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, dan kestabilitasan harga, serta tercapai atau tidaknya kesimbangan neraca yang dilakukan secara berkesinambungan.
Namun perlu diketahui juga bahwa karakter ekonomi indonesia ini termasuk dalam kategori Small Open Economy yang berarti bahwa kondisi perekonomian indonesia dipengaruhi tidak hanya karena perekomian di dalam negeri namun juga dipengaruhi oleh perekonomian yang terjadi di negara-negara maju serta beberapa negara yang termasuk negara tujuan ekspor. Itu artinya Indonesia punya tantangan tersendiri untuk berusaha menyeimbangkan pasar keuangan internasional dengan pasar keuangan nasional.
Di sini lain ada juga tiga variabel yang ada dalam ekonomi makro Indonesia yang pada kenyataannya memiliki cakupan lebih luas dalam perekonomian Indonesia.
Tiga Variabel dalam Ekonomi Makro Indonesia :
  1. Nilai Tukar Rupiah
  2. Tingkat Suku Bunga
  3. Inflasi
Konsumsi privat, pengeluaran pemerintah, impor dan ekspor, serta investasi adalah dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut di dalam permintaan agregat. Semakin membaik atau tidaknya permintaan agregat itu tergantung semakin baik atau tidaknya varibel di atas. Dan supaya perekonomian indonesia dapat berkembang sesuai keinginan masyarakat dan pemerintah maka harus mendapat penanganan yang seimbang. Hal ini dikarenakan selain permintaan agregat ada juga penawaran agregat yang meliputi pasar tenaga kerja dan teknologi atau yang kita kenal dengan IPTEK.
Seperti informasi yang lalu mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2011, saat itu menurut RAPBN 2011 diperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai angka 6,4% yang berarti mengalami peningkatan 0,6 persen lebih tinggi dari pada tahun 2010 yang hanya sebesar 5,8 %. Dan perkiraan pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 – 2014 diprediksi mencapai angka antata 6,4% sampai dengan 7,7%. Namun seperti pada artikel sebelumnya menjelaskan bahwa prediksi ekonomi indonesia 2013. baru akan mencapai angka 6,8%. Dan mengenai kerangka asumsi makro ekonomi Indonesia yang diakui pemerintah selama ini selalu mempertimbangkan baik faktor eksternal maupun internal dalam penetapannya.

Faktor eksternal yang akan mempengaruhi ekonomi makro Indonesia yaitu :
  • Harga minyak mentah internasional relatif stabil
  • Perekonomian global diperkirakan akan tumbuh pada level yang moderat
  • Proses pemulihan terhadap perekonomian global.
Faktor internal yang akan mempengaruhi ekonomi makro Indonesia yaitu :
  • Hutang terhadap PBB yang terus mengalami penurunan.
  • Optimalisasi terhadap anggaran belanja negara.
  • Meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur.
  • Fiscal Sustainability tetap terdukung dengan terkendalinya konsolidasi fiskal.
  • Terkendalinya penerapan target inflasi.
Selain penjelasan di atas, ada juga sebagian pihak memiliki asumsi dan skenario makro ekonomi Indonesia hingga tahun 2025 mendatang. Jika dilihat dari sisi makro, nilai tukar mana uang juga merupakan salah satu variabel penting bagi kondisi ekonomi indonesia. Sesuai dengan data dari BI (Bank Indonesia) tahun 2010 dan 2011 rupiah mengalami penguatan nilai tukar sebesar lebih dari 3,8% meskipun di beberapa hari pada bulan-bulan tertentu nilai tukar rupiah mengalami pergerakan melemah. Demikian juga yang kita amati di tahun 2012. Melemahnya nilai rupiah di beberapa waktu tersebut salah satu penyebabnya dikarenakan kondisi pasar yang tidak menentu sehingga membuat para pelaku pasar cenderung menunjukkan penurunan aktivitas pada pasar uang sehingga menyebabkan rupiah melemah. Sebenarnya, nilai tukar rupiah masih memiliki kemungkinan untuk lebih menguat ladi dan lebih stabil lagi karena kondisi makro ekonomi di dalam negeri saat ini lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi ekonomi global. Namun ada penghalang yang mencegah rupiah untuk terus menguat, yaitu terdapat beberapa investor dari luar yang masih melepas saham pada pasar ekuiti lokal.
Di lain pihak kenaikan mata uang di Asia memperlihatkan dukungan juga terhadap pergerakan mata uang di dalam negeri. Dan pemerintah juga terus berusaha untuk mencegah anjloknya nilai rupiah agar stabilitas kondisi ekonomi Indonesia tidak terganggu. Selain itu juga pemerintah bertujuan untuk menekan tingkat inflasi. Terjadinya inflasi disebabkan karena meningkatnya harga barang secara umum dalam waktu yang berlangsung terus-menerus. Hal ini juga disebabkan beberapa faktor yang berkaitan dengan mekanisme pasar, yaitu :
  1. Meningkatnya daya konsumsi masyarakat.
  2. Terhambatnya pendistribusian barang.
  3. Spekulasi yang memicu konsumi karena berlebihnya likuiditas di pasar.
Selain beberapa penjelasan di atas mengenai ekonomi makro Indonesia, sebenarnya ada satu masalah lagi yang juga menjadi masalah utama ekonomi indonesia, yaitu jumlah penduduk miskin yang masih cukup besar. Menurut data terakhir dari Badan Statistik Nasional bulan Maret tahun 2012 saja angka kemiskinan Indonesia masih mencapai angka 11,96% atau sekitar 29,13 juta jiwa. Meskipun sudah mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang mencapai angka 12,49% atau sekitar 30 juta orang. Yah, mungkin ini masih menjadi tugas pemerintah lagi untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia yang juga memiliki pengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di Indonesia. Tentunya hal ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan kita semua.





Minggu, 07 April 2013

Differential Accounting Information




            Differentian accounting informasi merupakan taksiran pembedaan biaya, pendapatan, dan / atau aktiva dalam alternative tindakan tertentu dibandingkan dengan alternative tindaka yang lain. Differential accounting information mempunyai dua unsure pokok  : merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda diantara alternative yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi ini dibutuhkan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternative tindakan  yang terbaik diantara alternative yang tersedia. Karena pengamilan keputusan selalu menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relavan adalah informasi masa yang akan datang pula. Kareena  pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternative diantara berbagai alternative yang tersedia, maka informasi akuntansi yang relavan adalah informasi akuntansi yang berbeda diantara tiap tiap alternative yang akan di pilh.
            Differential acconting information diterapkan baik dalam hal biaya maupun pendapatan. Differential accounting information yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut differential costs, sedangkan yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan differential revenues.
            Elemen yang membentuk full cost suatu produk adalah terdiri dari biaya langsung yang bersangkutan dengan produk tersebut ditambah dengan bagian dari biaya tak langsung yang dibedakan kepada produk tersebut. Differensial cost hanya melipti biaya yang berbedadaam koondisi tertentu saja. Jika pemngambil keputusan bersangkutan dengan pemanfaatan kapasitas produksi, pemahaman mengenai perilaku biaya dalam menghubungkan dengan perubahan volume kegiatan sangat peting untuk dapat membetuk differential cost yang akan dipakai sebagai dasar pemilihan alternative tindakan.
            Informasi full cost dapat diambil langsung dari catatan akutansi regular perushaan, karena system informasi akuntansi meang dirancang untuk mengasilkan informasi full cost dalam kegiatan normal nya. Karena differensialcost sangat tergantung pada masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, maka tidaklah ekonomis jika iformasi tersebut dikumpulkan secara regular dari system akuntansi. Cara yang biasa ditempah untuk mengumpulkan differential cost informasi adalah dengan merancang sistenm akuntansi sedemikian rupah sehingga memudahkan penaksiran diferential cost tersebut sesai dengan masalah tertentu yang sedang dihadapi pengambil keputusan. System akuntansi harus dapat meisahkan biaya dari perilakunya dan memisahkan biaya menurut hubungan biaya dengan berbagai costs objectives.
            Seperti yang disebutkan diatas, untuk penyajian laporan keuangan kepada pihak luar, full cost accounting informasi masa yang lalu perlu dikumpulkan. Dalam perncanaaan jangka panjang, full cost diperlukan pula untuk salah satu dasar penyusunan program. Dalam penetapan harga jual, full cost yang disesuaikan dengan koondisi masa yang akan datang dipakai sebagai dasar penetapan harga jual dalam kondisi yang normal. Di lain pihak, differential cost selalu berhubungan dengan masa yang akan datang. Informasi ini dimaksudkan untuk membeerikan  gambaran mengenai besar biaya yang akan terjadi jika suatu alternative tindakanb akan dilaksanakan, dibandingkan dengan besar biaya jika alternative lain yang dipilih.
            Pengertian differential cost akan selalu sama dengan pengertian biaya variable.  Biaya variable merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, sedangkan differential cost selalu bersangkutan dengan alternative tertentu yang sedang dipertimbangkan untuk dipilih. Jika keputusan yang sedang dipertimbangkan perhubungan dengan pemilihan satu diantara berbagai volume kegiatan, differential cost sama dengan biaya variable, sepanjang biaya tetap tidak mengalami perubahan. Istilah yang sama dengan differential cost adalah incremental cost dan relavan cost.
            Differential cost bermanfaat sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan yang hanya mempertimbangan dua alternative, alternative pertama di perlakukan sebagai status quo, sedangkan alternative yang lain di perlakukan sebagai usulan. Jika altenatif usulan mempunyai differential cost yang lebih rendah disbanding dengan differential cost alternative status quo, maka alternative usulan dapat diterima ( dengan anggapan informasi non kuantitatif tidak berlawanan dengan manfaat penghemaan biaya tersebut). Jika pengambilan keputusan bersangkutan dengan pemilihan satu diantara berbagai alternative, maka alternative yang mempunyai differential cost yang paling rendah yang seharusnya diterima. Contoh keputusan yang memerlukan differential cost accounting information adalah  : perubahan metode, perencanaan kegiatan, membuat atau membeli, dan kuantitas yang dipesan. Contoh keputusan yang memerlukan informasi baik differential cost maupun differential revenues adlah : analisi penawaran / permintaan / harga, penetapan harg kontribusi, penghentian produksi suatu produk, penambahan jasa, penjualan atau pengolahan lebih lanjut, pemilihan berbagai taktik pemasaran.