Sebelum kita masuk ke variable variable
makro dalam perkonomian Indonesia, saya akan memberikan pengertian dari akonomi
makro itu sendiri. Ekonomi makro Indonesia - Definisi dari ekonomi makro Indonesia adalah suatu
sistem yang mempelajari tentang perubahan ekonomi di indonesia yang membawa
pengaruh besar terhadap masyarakat, pasar, dan juga perusahaan. Dengan kata
lain ekonomi makro indonesia adalah sistem yang melakukan analisa mengenai
segala bentuk perubahaan kondisi ekonomi indonesia untuk mencapai hasil analisa
terbaik. Bentuk perubahaan ekonomi yang dimaksud di sini meliputi tentang
pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, dan kestabilitasan harga, serta tercapai
atau tidaknya kesimbangan neraca yang dilakukan secara berkesinambungan.
Namun perlu diketahui juga bahwa karakter ekonomi indonesia
ini termasuk dalam kategori Small Open Economy yang berarti bahwa kondisi
perekonomian indonesia dipengaruhi tidak hanya karena perekomian di dalam
negeri namun juga dipengaruhi oleh perekonomian yang terjadi di negara-negara
maju serta beberapa negara yang termasuk negara tujuan ekspor. Itu artinya
Indonesia punya tantangan tersendiri untuk berusaha menyeimbangkan pasar
keuangan internasional dengan pasar keuangan nasional.
Di sini lain ada juga tiga variabel
yang ada dalam ekonomi makro Indonesia yang pada kenyataannya memiliki cakupan
lebih luas dalam perekonomian Indonesia.
Tiga
Variabel dalam Ekonomi Makro Indonesia :
- Nilai Tukar Rupiah
- Tingkat Suku Bunga
- Inflasi
Konsumsi privat, pengeluaran pemerintah, impor dan ekspor,
serta investasi adalah dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut di dalam
permintaan agregat. Semakin membaik atau tidaknya permintaan agregat itu
tergantung semakin baik atau tidaknya varibel di atas. Dan supaya perekonomian
indonesia dapat berkembang sesuai keinginan masyarakat dan pemerintah maka
harus mendapat penanganan yang seimbang. Hal ini dikarenakan selain permintaan
agregat ada juga penawaran agregat yang meliputi pasar tenaga kerja dan
teknologi atau yang kita kenal dengan IPTEK.
Seperti informasi yang lalu mengenai pertumbuhan ekonomi
Indonesia di tahun 2011, saat itu menurut RAPBN 2011 diperkirakan pertumbuhan
ekonomi mencapai angka 6,4% yang berarti mengalami peningkatan 0,6 persen lebih
tinggi dari pada tahun 2010 yang hanya sebesar 5,8 %. Dan perkiraan pertumbuhan
ekonomi di tahun 2012 – 2014 diprediksi mencapai angka antata 6,4% sampai
dengan 7,7%. Namun seperti pada artikel sebelumnya menjelaskan bahwa prediksi ekonomi indonesia 2013. baru akan mencapai angka 6,8%. Dan mengenai
kerangka asumsi makro ekonomi Indonesia
yang diakui pemerintah selama ini selalu mempertimbangkan baik faktor eksternal
maupun internal dalam penetapannya.
Faktor eksternal yang akan
mempengaruhi ekonomi makro Indonesia yaitu :
- Harga minyak mentah internasional relatif stabil
- Perekonomian global diperkirakan akan tumbuh pada level yang moderat
- Proses pemulihan terhadap perekonomian global.
Faktor internal yang akan
mempengaruhi ekonomi makro Indonesia yaitu :
- Hutang terhadap PBB yang terus mengalami penurunan.
- Optimalisasi terhadap anggaran belanja negara.
- Meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur.
- Fiscal Sustainability tetap terdukung dengan terkendalinya konsolidasi fiskal.
- Terkendalinya penerapan target inflasi.
Selain
penjelasan di atas, ada juga sebagian pihak memiliki asumsi dan skenario makro
ekonomi Indonesia hingga tahun 2025 mendatang. Jika dilihat dari sisi makro, nilai tukar mana uang juga
merupakan salah satu variabel penting bagi kondisi ekonomi indonesia. Sesuai dengan data dari BI (Bank Indonesia) tahun
2010 dan 2011 rupiah mengalami penguatan nilai tukar sebesar lebih dari 3,8%
meskipun di beberapa hari pada bulan-bulan tertentu nilai tukar rupiah
mengalami pergerakan melemah. Demikian juga yang kita amati di tahun 2012.
Melemahnya nilai rupiah di beberapa waktu tersebut salah satu penyebabnya
dikarenakan kondisi pasar yang tidak menentu sehingga membuat para pelaku pasar
cenderung menunjukkan penurunan aktivitas pada pasar uang sehingga menyebabkan
rupiah melemah. Sebenarnya, nilai tukar rupiah masih memiliki kemungkinan
untuk lebih menguat ladi dan lebih stabil lagi karena kondisi makro ekonomi di
dalam negeri saat ini lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi ekonomi global. Namun ada penghalang yang mencegah rupiah untuk
terus menguat, yaitu terdapat beberapa investor dari luar yang masih melepas
saham pada pasar ekuiti lokal.
Di lain pihak kenaikan mata uang di
Asia memperlihatkan dukungan juga terhadap pergerakan mata uang di dalam
negeri. Dan pemerintah juga terus berusaha untuk mencegah anjloknya nilai
rupiah agar stabilitas kondisi ekonomi Indonesia tidak terganggu. Selain itu
juga pemerintah bertujuan untuk menekan tingkat inflasi.
Terjadinya inflasi disebabkan karena
meningkatnya harga barang secara umum dalam waktu yang berlangsung
terus-menerus. Hal ini juga disebabkan beberapa faktor yang berkaitan dengan
mekanisme pasar, yaitu :
- Meningkatnya daya konsumsi masyarakat.
- Terhambatnya pendistribusian barang.
- Spekulasi yang memicu konsumi karena berlebihnya likuiditas di pasar.
Selain beberapa penjelasan di atas mengenai ekonomi makro
Indonesia, sebenarnya ada satu masalah lagi yang juga menjadi masalah utama ekonomi indonesia, yaitu jumlah penduduk miskin yang masih cukup
besar. Menurut data terakhir dari Badan Statistik Nasional bulan Maret tahun
2012 saja angka kemiskinan Indonesia masih mencapai angka 11,96% atau sekitar
29,13 juta jiwa. Meskipun sudah mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang
mencapai angka 12,49% atau sekitar 30 juta orang. Yah, mungkin ini masih
menjadi tugas pemerintah lagi untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia yang
juga memiliki pengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di Indonesia. Tentunya
hal ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan kita semua.
SUMBER
: http://obrolanekonomi.blogspot.com/2012/12/ekonomi-makro-indonesia-dalam-perekonomian-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar