Sabtu, 29 Oktober 2011

TEMPAT KEDUDUKAN dan LETAK PERUSAHAAN

PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN
A.Pentingnya letak perusahaan
Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.
Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing;disamping waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.

B.Jenis Letak Perusahaan
Ada 4 jenis letak perusahaan :
  • Letak perusahaan yang terkait pada alam
  • Letak perusahaan berdasarkan sejarah
  • Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah
  • Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.
1.Letak perusahaan yang terkait pada alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam,jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia;misalkan,usaha pertanian,pertambangan.
2.Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah dilokasi itu.Misalkan kerajinan batik di daerah surakarta dan jogjakarta.Hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam kraton.
3.Letak perusahaan yang ditentukan pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan menjalankan aktivitasnya.Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.
4.Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.
Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri.Disini ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan:
  • Dekat dengan bahan baku
  • Dekat dengan pasar
  • Dekat dengan pemasok tenaga kerja
  • Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
  • Iklim
  • Ongkos trnsport
  • Besarnya suplai modal
C. Cara penentuan letak perusahaan
Secara umum terdapat 2 macam cara untuk menentukan lokasi perusahaan yaitu :
  1. Cara kualitatif
  2. Cara kuantitatif
1.Cara kualitatif
Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi.
2.Cara kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor(niali)pada masing-masing kriteria.
Sedangkan menurut teori Alfred Weber,dalam teorinya mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan,yaitu :
  • Biaya pengangkutan
  • Biaya tenaga kerja
Sumber:http://vidyvirgo-virgo.blogspot.com/2009/12/pemilihan-letak-perusahaan.html

PENGERTIAN PERUSAHAAN

Pengertian Perusahaan
Perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan degan cara yang menguntungkan.
Dari definisi tentang perusahaan tersebut dapatlah dilihat adanya lima unsur yang penting, yaitu :
  1. Organisasi
Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis, dalam arti dapat menyesuaikan diri kepada perubahan, pada hakekatnya merupakan sebuah bentuk yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan yang sudah diperhitungkan.

2.   Produksi
Secara luas usaha-usaha produksi ini dapat digolongkan kedalam :
a. Produksi Langsung
Produksi langsung merupakan usaha-usaha untuk menghasilkan atau mendapatkan barang secara langsung ; ini meliputi :
  • Produksi Primer (Ekstraktif)
  • Produksi Sekunder
b. Kegiatan Yang Membantu Produksi Langsung
Selain produksilangsung, terdapat kegiatan lain yang membantunya, disebut produksi tersier. Ini meliputi : Perdagangan (Perdagangan Besar, Perdagangan Kecil, Impor, dan Ekspor) dan kegiatan-kegiatan lain seperti Distribusi, Perbankan, Perasuransian, Penelitian Pasar dan Periklanan.
c. Produksi Tidak Langsung
Produksi tidak langsung ini tidak menaikkan nilai penggunaan ataupun tindak langsung dari alam, tetapi memberikan jasa-jasa yang sangat berguna bagi perusahaan.

3. Menggunakan Dan Mengkordinir Sumber-sumber Ekonomi/Faktor-faktor Produksi.
Pada pokoknya sumber-sumber ekonomi (juga disebut faktor-faktor produksi) yang digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokkan kedalam : Manusia, Uang, Material, dan Metode.
Sumber-sumber ekonomi, disebut juga input atau faktor-faktor produks.
Semua kegiatan yang ada dalam perusahaan ditujukan untuk membuat barang dan  jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan mendistribusikannya dengan cepat serta efisien agar memperoleh laba. Laba akan didapatkan apabila perusahaan membuat barang dan jasa yang sesuai dengan selera masyarakat untuk memuaskan kebutuhannya. Jadi tugas perusahaan adalah melayani kepentingan masyarakat. Semakin baik pelayanan yang diberikan kepada masyarakat akan semakin besar pula laba yang mungkin dapat diperolehnya.

4. Kebutuhan
Di sini  pengertian kebutuhan akan barang dan jasa. Sebuah perusahaan tidak akan dapat memenuhi sebuah kebutuhan manusia, melainkan hanya sebagian saja. Sedang sebagian yang lain dipenuhi oleh perusahaan yang lain pula.

5. Cara Yang Menguntungkan
Cara yang menguntungkan bagi sebuah perusahaan belum tentu sama baiknya bagi perusahaan yang lain, sebab cara yang ditempuhnya berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada :
  • Bidang Operasi
  • Alat Produksi
  • Tujuan Perusahaan : Keuntunga Maksimal, Kesejahteraan Anggota, Kesejahteraan Masyarakat.
Sumber :P engantar Binis Modern edisi ketiga. Penerbit : LIBERTY, YOGYAKARTA oleh : DR. BASU SWASTHA DH., SE., MBA. IBNU SUKOTJO W. SE.

Jumat, 28 Oktober 2011

HAKIKAT BISNIS

Hakikat Bisnis
Mementingkan dan melayani orang lain sesungguhnya adalah konsep bisnis. Mementingkan orang lain adalah rahasia bisnis terpenting sepanjang masa. Mengatakan demikian menunjukkan bahwa Anda belum memahami hakikat bisnis yang sesungguhnya. Bisnis yang mementingkan dirinya sendiri akan hancur. Contoh sederhana mengenai hal ini adalah seorang petugas sales yang berusaha mati-matian menawarkan produknya kepada pelanggan.
Hakikat bisnis yang sesungguhnya adalah mementingkan orang lain. Ini bukan sekadar konsep kemuliaan dan spiritualitas. Ini konsep bisnis. Bahkan bisnis itu sendiri pada hakekatnya adalah spiritualitas. Bisnis yang sejati haruslah dilandaskan pada spiritualitas dan akan menghasilkan tingkat spiritualitas yang lebih tinggi, baik bagi pelaku maupun pelanggan. Orang yang melayani orang lain dengan keahlian yang tinggi akan menjadi orang yang penting dan bernilai.
referensi:http://candygloria.wordpress.com/2010/10/18/ruang-lingkup-bisnis/

RUANG LINGKUP BISNIS

apa itu bisnis??
Bisnis adalah menjual barang guna memperoleh Keuntungan (Profit).tetapi arti sebenarnya dari Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit).
mengapa belajar bisnis??
bisnis perlu dipelajari, karena peranan bisnis sangat lah penting dalam kehidupan masyarakat. melalui kegiatan bisnis, suatu perusahaan dapat memenuhi setiap kebutuhan dari konsumen yang beraneka ragam, kemudian si konsumen/masyarakat merasa terpuaskan

Pengertian Bisnis dan Jenisnya
Pengertian Bisnis 
Bisnis adalah keseluruhan dari aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran yang produktif dimulai dengan membeli barang mentah (bahan baku) sampai menjadi barang jadi (siap pakai).
Menurut Kismono (2001) bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.
Bisnis juga merupakan suatu proses:
-Suatu kegiatan usaha
-Menghasilkan barang dan/atau jasa
-Menghasilkan laba
-Memenuhi kebutuhan masyarakat
   Jenis-Jenis Bisnis
menurut jenisnya bisnis terbagi menjadi empat kelompok yaitu:

1.  Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan saat satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi di areal perkebunan, pertanian, dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar-menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Dampak fenomena ini masih diteliti, apakah Monopsoni mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani. Contohnya : hanya ada satu perusahaan yang menangani kereta api di Indonesia yaitu, PT.KAI
2. Monopoli
Monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu dan polein: menjual) yang merupakan suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”.
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau menurunkan harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi (Quantity). Seturut dengan konsep; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
Walaupun demikian, penjual tetap memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Jika penetapan harga terlalu mahal, maka tindakan konsumsi akan ditunda oleh konsumen, dengan kata lain konsumen berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau mungkin mencarinya di pasar gelap.
3. Oligopoli
Oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan > 2 < 10.
Dalam pasar oligopoli, tiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar. Perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
4. Oligopsoni
Oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
referensi:http://candygloria.wordpress.com/2010/10/18/ruang-lingkup-bisnis/

Sabtu, 22 Oktober 2011

LIMA ETIKA PERGAULAN BISNIS

Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan  itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari.Etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah :
1. Hubungan Antara Bisnis Dengan Konsumen
Hubungan antara bisnis dengan langgananya merupakan hubungan yang paling banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulanya secara baik.
2. Hubungan Dengan Karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya sering kali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan karyawannya. Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yakni : Penarikan (recruitment), Latihan (training), Promosi atau kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan hubungan kerja). Didalam menarik tenaga kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil seleksi yang telah dijalankan.
3. Hubungan Antar Bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahan yang lain Hal ini bisa terjadi hubungn antara perusahaan dengan saingannya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam kegiatan sehari-hari tentang hubungan tersebut sering terjadi benturan-benturan kepentingan antar kedunya. Dalam hubungan itu tidak jarang dituntut adanya etika pergaulan bisnis yang baik.
4. Hubungan Dengan Investor
Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para insvestor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investor untuk mengambil keputusan investasi yang keliru. Dalam hal ini perlu mandapat perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin menjadi emiten yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat. Dipihak lain masyarakat sendiri juga sangat berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di pasar modal. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar terhadap prospek perusahan yang go public tersebut. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.
5. Hubungan Dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan Rugi dan Laba misalnya. Laporan finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kecendrungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik.

Jumat, 21 Oktober 2011

Mewaspadai Konsumerisme di Indonesia

Jakarta - Banyak orang percaya bahwa Amerika dan Eropa kembali berada diambang krisis. Tidak bisa disangkal penurunan rating Amerika memberikan andil bertiupnya angin negatif yang diikuti oleh kepanikan bursa di Amerika yang diikuti oleh bursa-bursa lain diseluruh dunia. Eropapun tidak kalah mencekamnya, kemungkinan Yunani gagal bayar semakin besar dan juga memberikan dampak negatif di Eropa. Ditambah dengan Italia yang menyatakan tidak berdaya terhadap krisis di negaranya.

Dengan segala kegaduhan di Amerika dan Eropa pertanyaan yang mengusik saya cukup simpel, apakah Indonesia juga kena krisis global tersebut? Secara indikator ekonomi saja, krisis global yang dimulai dari tahun 2008 lalu yang berdampak sangat parah di Amerika Serikat yang diakibat produk keuangan yang sangat agresif yang disebut dengan suprime mortgage tidak terlalu berdampak secara signifikan di Indonesia.

Selama beberapa tahun terakhir saya juga mengamati perilaku masyarakat di kota-kota besar (seperti di Jakarta, Bandung dan Surabaya saja) menunjukan bahwa setiap saya datang ke pusat perbelanjaan alias Mal selalu dipenuhi oleh pengunjung. Pada saat saya berjalan di deretan toko-toko penjaja makanan (food court) dimana makanan dari luar negeri (franchise) bersaing secara langsung berhadap-hadapan, heran dan tidak habis pikirnya kedua restoran cepat saji tersebut tetap ramai, penuh bahkan terlihat antrean panjang baik yang membeli makanan maupun mencari tempat duduk. Demikian juga dengan restoran lain yang kalau kita hitung rata-rata bisa menghabiskan Rp 50.000 per orang per sekali makan yang kalau dihitung 1 keluarga dengan 2 anak akan menghabiskan dengan mudah Rp 200.000 per sekali makan.

So, Krisis nggak ya? Kalau dilihat seperti ini keliatannya tidak ada pengaruh krisis khususnya ke masyarakat kelas menengah di Indonesia yang sekarang menggeliat dan secara persentase jumlahnya mulai membesar. Banyak 'pengamat' ekonomi dengan yakinnya menyatakan bahwa daya beli rakyat Indonesia yang besar dan kuat (sebagai negara dengan populasi penduduk no 4 terbesar dunia), bersama China dan India, Indonesia tidak terkena krisis karena pembelanjaan dalam negeri tetap besar dan kuat. Pertanyaannya adalah, apakah kita yakin orang Indonesia sedemikian 'kaya-nya' sehingga bisa belanja terus?

Orang Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan, termasuk orang yang Konsumtif, hal itu harus kita akui. Gengsi memberikan peranan sangat besar dalam hal konsumerisme ini. Lihat saja cerita disalah satu TV Swasta beberapa tahun lalu berjudul 'Bajaj Bajuri' dimana terdapat sosok 'emak' yang gengsian dan tidak mau kalah dengan tetangganya. Hal ini kerap kita temui dalam kenyataan dan kehidupan sehari-hari. Dan hal ini juga yang memicu sifat konsumerisme masyarakat Indonesia yang 'gila' belanja tersebut. Apalagi di masyarakat perkotaan yang gengsinya juga lebih tinggi lagi, alhasil semakin mahal barang yang dijual semakin banyak yang borong. Tidak heran kalau Indonesia menjadi salah satu tujuan utama export barang dari luar negeri.

Melihat kenyataan yang ada lalu pertanyaan yang tadi mencuat wajib dijawab, apakah masyarakat Indonesia mempunyai daya beli yang besar sehingga bisa menahan gejolak krisis ekonomi dunia? Jawabannya mungkin Iya. Pertanyaan berikutnya adalah apakah belanja mereka menggunakan uang pribadi atau dibiayai dari utang konsumtif seperti kartu kredit dan kredit tanpa agunan? Melihat agresifnya penerbit kartu kredit dalam menjaring nasabah baru untuk mendapatkan kartu kredit mereka, tidak mustahil bahwa sifat konsumtif tersebut dibiayai oleh utang. Kenyataan bahwa jumlah kredit macet sudah mencapai 2 digit (data ini sering disembunyikan) menunjukan bahwa jumlah pemakaian kartu kredit yang meningkat dan jumlah kredit macet yang juga jauh lebih meningkat.

Tidak hanya belanja yang menggunakan utang, barang-barang yang kemudian dibeli atau konsumsi belum tentu barang-barang buatan dalam negeri karena orang Indonesia termasuk 'gila' barang import alias barang luar negeri yang secara otomatis kontribusi ke masyakarat dan negara tidak sebesar yang diperkirakan. Hal ini kembali berhubungan dengan gengsi tadi, dengan dalih barang-barang luar negeri mempunyai kwalitas mutu yang lebih baik.

Kalau sudah begini, apakah benar ekonomi Indonesia kuat dari terpaan krisis karena masyarakatnya mempunya 'daya beli' yang kuat sehingga membelanjakan penghasilan mereka? Bukankah apabila mereka belanja dengan utang konsumtif, yang sudah pasti bunganya sangat tinggi, justru membuat daya beli mereka rapuh karena lama kelamaan akan terbeli utang? Kalau dulu di zaman orde baru runtuhnya ekonomi Indonesia karena kredit macet konglomerat yang besar, jangan sampai hal ini terulang lagi oleh kredit macet konsumsi.

Masih segar dalam ingatan kredit macet konglomerat yang harus ditebus mahal oleh seluruh rakyat Indonesia dengan keluarnya Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI yang lama kelamaan beralih menjadi Surat Utang Negara atau SUN. Kalau hutang konglomerat dijamin dengan aset-aset perusahaan (meskipun kita ketahui nilai penjualan kembali aset tersebut sangat kecil) akan tetapi setidak-tidaknya masih ada asset atau barang yang bisa dilego. Sementara kredit konsumen ini hanya mengandalkan suku bunga yang tinggi tanpa adanya jaminan aset, sehingga apabila macet seperti kejadian ditahun 1997-1998 akan sulit bagi institusi keuangan untuk mendapatkan uangnya kembali.

Oleh sebab itu, penting sekali untuk dapat mensosialisasikan dan mendidik agar masyarakat Indonesia bisa menabung dan berinvestasi. Jangan sampai kelompok dan masyarakat muda di Indonesia menjadi masyarakat konsumtif seperti anak muda di Jepang dan Singapura. Konsep Perencanaan Keuangan pribadi dan keluarga dapat membantu anda semua untuk dapat mengatur keuangan secara lebih baik lagi dan membantu anda untuk tidak menjadi masyarakat konsumtif sehingga bisa menabung dan berinvestasi agar tujuan-tujuan keuangan dan impian masa depan dapat tercapai.
sumber: http://finance.detik.com/read/2011/09/12/072517/1719933/722/mewaspadai-konsumerisme-di-indonesia

Memaksimalkan Investasi di Pasar Saham

Jakarta - Tidak bisa dipungkiri Bursa Efek Indonesia tempat kita berinvestasi saham di Indonesia memang cukup volatile alias naik turun sangat cepat seperti roller coaster. Banyaknya dana-dana asing yang mencari keuntungan sesaat di bursa Indonesia membuat bursa rentan terhadap pelarian dana kembali ke luar negeri. Sedangkan komposisi trader alias pedagang saham di Indonesia dibandingkan dengan investor masih lebih banyak pedagang. Investor biasanya masuk melalui produk reksadana, dana pensiun dan asuransi. Hal ini menyebabkan bursa semakin volatile, karena banyaknya jumlah transaksi jual-beli dibandingkan beli-tahan untuk jangka panjang.

Apabila kita seorang pedagang, alias hidup atau melakukan transaksi saham jual-beli secara rutin ada beberapa hal yang harus diingat. Seperti halnya perencana keuangan yang harus membuat perencanaan, maka trading alias berdagangpun harus membuat perencanaan. Kita merencanakan saham-saham apa yang secara fundamental akan kita beli. Kemudian kita hitung apakah harganya sudah cukup murah atau belum (under valued) sebagai salah satu tanda untuk kita mulai berinvestasi atau membeli saham tersebut.

Setiap orang mempunyai gaya bertransaksi yang berbeda-beda. Ada yang hanya akan masuk dan keluar (beli dan jual suatu saham) dihari yang sama. Mereka tidak ingin memegang posisi ketika pasar sedang tutup. Beberapa orang senang menahan jual beli mereka sampai satu minggu atau sampai harga yang mereka targetkan tercapai. Apapun gaya kita, satu hal yang harus selalu diingat adalah JANGAN SERAKAH.

Buatlah target hasil investasi atau return yang diinginkan. Segera ketika kita mencapai target tersebut lalu keluarlah. Keserakahan selalu mencoba menahan kita untuk tetap bertahan disuatu emiten saham karena kita berfikir harganya akan naik lebih tinggi lagi. Buatlah batas toleransi kerugian misalkan 1% atau 5% dari investasi kita sebelum kita keluar (cut loss).

Kesalahan yang sering dilakukan oleh banyak pemain pemula adalah tidak berani keluar atau cut loss. Mereka tidak mau mengakui bahwa mereka telah salah mengambil keputusan atau salah posisi sehingga mengalami kerugian. Akan tetapi mereka tetap tidak mau keluar atau cut loss. Akibatnya mereka harus bertahan dengan kerugian yg diderita dengan harapan suatu hari sahamnya akan kembali dan uang mereka kembali.

Apabila dipelajari dengan baik dan benar, bertransaksi saham sebenarnya adalah suatu aktivitas yang seru dan mengasyikan. Apalagi ketika pasar sedang turun seperti saat ini. Kembali kata kuncinya adalah disiplin dalam melakukan transaksi. Apabila kita disiplin secara rutin niscaya investasi kita akan memberikan total hasil investasi yang memuaskan.
http://finance.detik.com/read/2011/10/10/072226/1740167/722/memaksimalkan-investasi-di-pasar-saham?fsubbs722

Senin, 17 Oktober 2011

Hatta Dukung Inovasi Pangan

Jakarta - Buah pala memiliki nilai tinggi sebagai rempah-rempah sehingga menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Selain untuk bumbu masakan, buah pala ternyata bisa dijadikan bahan membuat minuman. Seperti apa rasanya, tanyakan kepada Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Pria berambut perak ini mencicipi minuman sari buah pala ketika mengunjungi pameran Expo Nasional Inovasi Perkebunan 2011 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (14/10). Hatta tertarik melihat minuman dalam kemasan botol yang warnanya kuning keemasan mirip minyak goreng.

"Apakah ini bisa langsung diminum?" tanya Hatta kepada Menteri Pertanian Suswono yang mendampinginya. Ketika dijawab bisa, calon besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini langsung menenggak minuman tersebut. "Enak," gumamnya.

Beranjak beberapa langkah, Hatta mendapati stand makanan, minuman dan kerajinan dari kelapa kopyor. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengambil satu gelas kecil es kelapa kopyor. Es tersebut terbuat dari sirup dan daging kelapa kopyor yang empuk.

"Ini juga enak, coba saja," kata Hatta sambil mengangkat jepol. Setelah Hatta meninggalkan stand tersebut, es kelapa kopyor itu langsung ludes diserbu pengunjung. Pameran Expo Nasional Inovasi Perkebunan 2011 ini memang menyajikan berbagai inovasi hasil perkebunan berupa makanan, minuman dan kerajinan.

Menurut Hatta, inovasi di bidang pangan menjadi keharusan guna menghadapi tantangan ke depan. Tanpa inovasi, umat manusia bisa menghadapi masalah pelik di bidang pangan dalam beberapa dekade ke depan. Sebab jumlah manusia terus berkembang dan diperkirakan akan mencapai 9 miliar jiwa dalam dua dekade mendatang. Ketika hal itu terjadi, dunia membutuhkan energi dan pangan 60 persen lebih banyak dari yang ada sekarang.

Padahal di sisi lain dunia sedang menghadapi perubahan iklim global. Dalam kondisi iklim yang tidak menentu, sulit meningkatkan produktivitas pangan apalagi hingga 60 persen.

"Di sinilah pentingnya inovasi di bidang pangan. Dengan bantuan teknologi, produktivitas pangan bisa ditingkatkan. Pada akhirnya, kebutuhan manusia atas pangan akan selalu tercukupi," ujar Hatta.

Tuhan menciptakan manusia dengan kreativitas yang tanpa batas. Jika kreativitas itu disatukan dengan kemampuan teknologi akan menghasilkan inovasi yang luar biasa. "Tinggal bagaimana teknologi dan hasil riset di bidang pangan ini disinergikan dengan dunia usaha, sehingga menciptakan nilai tambah dan daya saing tinggi. Kesejahteraan petani pun bisa ditingkatkan," kata Hatta.

sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/10/15/211202/1744911/727/hatta-dukung-inovasi-pangan?9922022

Boediono: Saat Krisis Dibutuhkan Pemimpin yang Cepat & Tegas

Yogyakarta - Di depan ratusan mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi Universitas Gadjah Mada (UGM), Wakil Presiden Boediono mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang cepat dan tegas saat krisis.

"Kebutuhan kepemimpinan tergantung situasi. Di masa krisis, dibutuhkan pemimpin yang cepat, tegas, danleadership," papar Boediono di kampus UGM, Yogyakarta, Senin (17/10/2011).

"Gunakan waktu 5 tahun ini di UGM untuk menempa diri. Tidak ada yang bisa menolong hanya diri sendiri," kata Boediono kepada para mahasiswa.

Dalam kesempatan itu Boediono berpesan agar para mahasiswa belajar ilmu kepemimpinan.

"Kita butuh banyak pemimpin, bukan sekedar ahli di bidang tertentu," ujar Mantan Menko Perekonomian dan Gubernur Bank Indonesia ini.

Boediono mengatakan sebagai mahasiswa sebaiknya tidak hanya memiliki kemampuan akademis dan teknis saja. Tetapi, mahasiswa juga harus belajar ilmu kepemimpinan.

"Tidak hanya teksbook tapi juga praktik. Saya harapkan adik-adik melatih diri dalam bidang kepemimpinan baik intra/ekstra kulikuler," pesan lulusan UGM ini.

Menurut Boediono pemimpin yang baik harus memiliki nilai luhur yang baik. Hal ini juga menurutnya yang jarang ada di setiap pemimpin di negara manapun.



sumber : http://finance.detik.com/read/2011/10/17/195700/1746208/4/boediono-saat-krisis-dibutuhkan-pemimpin-yang-cepat-tegas?f9911013

Minggu, 16 Oktober 2011

Tanah Kelahiranku

Panorama Danau Toba

Pemandangan indah dari perairan danau Toba menjelang fajar menyingsing dan tenggelam. Banyak titik pandang Danau Toba yang sangat menarik yang belum dinikmati karena pengelolaan priwisata dan lingkungan yang kurang baik.
aa-109.jpg pusuk-buhit_23.jpg balige_01.jpg balige_02.jpg alam-th_05.jpg balige_04.jpg balige_05.jpg balige_06.jpg balige_07.jpg danau-toba_06.jpg danau-toba_15.jpg danau-toba_18.jpg danau-toba_29.jpg danau-toba_33.jpg danau-toba_37.jpg danau-toba_38.jpg danau-toba_53.jpg danau-toba_55.jpg lumbin_01.jpg lumbin_04.jpg lumbin_07.jpg meat_11.jpg meat_15.jpg panamean-004a.jpg silos-024.jpg sunrise_03a.jpg sunrise_06.jpg Siarsam Siarsam Sigapiton ajubata-juni_23.jpg ajubata-juni_43.jpg ajubata-juni_50.jpg ajubata-juni_61.jpg hunteri_01.jpg



hunteri_02.jpg

Jadilah Sahabat Bumi

Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.
Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada Bumi.
Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.
Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak lagi.
Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata “Buanglah Sampah Pada Tempatnya”. Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.
Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang menggunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuik berbuat hal kebaikan.
Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini. JADILAH SAHABAT BUMI!

sumber : http://situsdownload.com/contoh-contoh/contoh-artikel-lingkungan-hidup.html

Ibas: Pengangkatan Wakil Menteri untuk Mempercepat Pembangunan




foto: detikcom
Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyambut penunjukan sejumlah wakil menteri oleh Presiden SBY. Menurutnya langkah ini mampu mempercepat pemerataan pembangunan.

"Saya menyambut baik pemilihan wakil-wakil menteri di kementerian strategis yang di pilih oleh presiden SBY. Saya optimis kehadiran mereka akan mempercepat akselerasi pembangunan yang tengah diupayakan pemerintah," ujar Ibas dalam siaran pers, Minggu (16/10/2011).

Ibas menambahkan, pengangkatan wakil menteri di pos-pos kementerian yang strategis ini dilakukan mengingat kompleksnya bidang kerja kementerian. Serta luasnya cakupan wilayah kerja kementerian tersebut.

"Harapan saya kinerja masing-masing kementerian KIB II ke depan mampu juga mencapai seluruh wilayah NKRI yang luas. Dengan demikian, pemerataan pembangunan sampai ke pelosok daerah dan program-program pemerintahan hingga berakhirnya masa tugas presiden SBY dapat tercapai sesuai target," harapnya.

Berikut para calon wakil menteri yang ditunjuk Presiden SBY dalam 3 hari ini:

1. Dekan Fakultas Kedokteran UGM Prof Dr Ali Gufron Mukti sebagai Wakil Menteri Kesehatan
2. Dirjen Pemasaran Kemenbudpar Sapta Nirwandar sebagai Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
3. Mantan Dubes Singapura Wardana sebagai Wakil Menteri Luar Negeri menggantikan Triono Wibowo
4. Musliar Kasim sebagai Wakil Menteri Pendidikan Nasional bidang Pendidikan
5. Sekretaris Menteri BUMN Mahmudin Yasin sebagai Wakil Menteri BUMN
6. Wakil Menteri Pertamian Bayu Krisna Murti sebagai Wakil Menteri Perdagangan
7. Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar sebagai Wakil Menteri Keuangan
8. Kepala BPS Rusman Heriawan sebagai Wakil Menteri Pertanian
9. Guru Besar Arsitektur FT UGM Wiendu Nuryanti sebagai Wamendiknas bidang Kebudayaan
10. Prof Eko Prasojo sebagai Wakil Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi
11. Denny Indrayana: Wakil Menteri Hukum dan HAM
12. Widjajono Partowidagdo: Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
13. Nasaruddin Umar: Wakil Menteri Agama