Selasa, 06 November 2012

EKONOMI KOPERASI

Nama : Kristianto nadeak
NPM  : 29211243
Kelas  : 2EB01

SIAPKAH KPERASI MENGHADAPI GLOBALISASI ???
Sekarang kita akan memperdalam pembahasan kita tentang koperasi  Indonesia, yang kemarin kita membahas tentang wajah koperasi Indonesia dan andai aku menjadi menteri koperasi, Nah sekarang kita akan membahas tentang bagaimana? Atau siapkah koperasi Indonesia menghadapi globalisasi  saat ini?????? Kita akan berbicara dulu tentang globalisasi, apa itu globalisasi? Global itu berarti menyeluruh atau bebas, Maka globalisasi itu era dimana setiap sektor sektor ekonomi itu bebas bergerak atau bersaing di segala sektor ekonomi, baik itu dalam hal ekonomi, pendidikan,  dan persaingan di sektor-sektor lain. 
Di era globalisasi yang perdagangannya semakin bebas apakah koperasi yang persaingannya semakin ketat ini dapat bersaing dengan globalisasi, yang mana globalisasi yang semakin pesat dan tanpa ada batasan wilayah yang akan di saingi? Nah bukan tidak mungkin koperasi kita tidak dapat bersaing secara globalisasi, sekarang mari kita ke basicnya dulu, yang kita butuhkan yang paling penting adalah sarana dan prasarana atau inovatif inovatif baru, sepert yang di ucapkan oleh yoseph schumpeter pada bukunya yang ada di dalam teori  ekonomi.  Nah jika kita berbicara tentang globalisai maka kita juga perlu berbicara tentang teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. salah satu faktor munculnya globalisasi adalah kemajuan teknologi. Dengan teknologi yang  berkembang pesat saat ini, semua hal menjadi lebih mudah. Contohnya kemudahan komunikasi, informasi dan transportasi. Kemudahan-kemudahan ini membuat jarak dan waktu antar negara di seluruh dunia seolah tidak mempunyai batas. Semuanya meng-global. Namun teknologi ini pastinya berdampak positif juga berdampak negatif. Sekarang mari kita kenegatifnya, seperti apa yang dialami oleh negara kita, dimana dulu karena ketinggalan teknologi koperasi kita tidak mampu bersaing dengan koperasi koperasi swasta, yang itu swasta dari dalam negeri maupun dari luar negeri dan koperasi Indonesia telah kena dampak dari globalisasi ini. Persaingan dan perdangan bebas dari efek globalisasi ini menjadi tantangan bagi Koperasi Indonesia. Nah sekarang mari kita kembali ke judul kita “Siapkah Koperasi Menghadapi Globalisasi?” 
Dengan segala sarana dan prasarana yang ada di dalam koperasi kita maka saya akan berkata bahwa koperasi indonesia adalah siap menghadapi dapat bersaing di era globalisasi saat ini, kita hanya perlu meng optimalisasi segala sarana dan prasarana yang ada. Namun kita harus tau bahwa globalisasi ekonomi yang mungkin kita dengar akan membaawa kesejahteraan bagi suatu negara tertentu, namun tetap saja penuh dengan istilah istilah yang sering kita tidak mengerti bahwa itu membawa kesuraman bagi kesejahteraan kita.  Memang banyak yang merasakan dampak globalisasi, karena dia tahu benar bagaimana menggunakan teknologi yang ada, dan nyata nya usahanya pun terus berjalan sesuai dengan yang ia rencanakan atau kelangsungan usahanya. Namun disisi lain, seperti di pedesaan maka dampak dari globalisasi belum tentu mebawa kesejahteraan bagi kelangsungan ekonomi mereka. Memang banyak para ekonom mengungkapkan bahwa globalisasi mempunyai dampak positif. Mereka mengungkapkan bahwa pasar terbuka, arus modal tanpa pembatas maka perekonomian akan semakin sejahtera, namun jika kita pandang dari koperasi, sebabkita juga harus melihat bahwa liberalisasi ekonomi hanya akan menguntungkan yang kuat dan melumpuhkan yang lemah, menciptakan kebangkrutan dan ketergantungan struktural negara berkembang atas negara maju.    Nah dari semua yang telah kita bahas diatas maka persaingan untuk menjadi yang terbaik dalam segi kualitas, manajemen, pemasaran dan sumber daya manusia yang dimilikinya lah yang akan menjadi pembelajaran bagi kita untuk dapat menembus persaingan globalisasi yang penuh dengan tantangan. Ini merupakan berita baik, namun ada selalu ada bisikan-bisikan ketidakpercayadirian yang menyelimuti benak masyarakat Indonesia.koperasi kita mampu, kita bisa bersaing meskipun itu kita  bukan  menjadi pemonopoli di pasar global, kita hanya mampu bersaing saja itupun sudah sangat bagus.
 Sebenarnya kita sudah mampu bersaing di era globalisasi ini, apalagi sudah ada beberapa Koperasi dan UKM yang bisa menembus pasar global. Memang kita  selalu butuh stimulan untuk terus memacu kinerja kita. Begitu juga para pelaku ekonomi, butuh pesaing, butuh tantangan yang semakin hari semakin menguji ketahanan kita. Butuh kerja keras, strategi dan perhitungan yang matang dalam menghadapi tantangan yang ada. Karena dibalik tantangan ada kesempatan. Yang mana, saat kita berhasil melewati tantangan tersebut, kita menemukan kesempatan yang kelak justru membuka jalan kita lebih dan lebih luas lagi. Untuk itu globalisasi ekonomi haruslah disikapi dengan kritis, hati-hati, dan penuh perhitungan. Seperti misalnya dampak perdagangan Indonesia dengan Cina pasca ditetapkannya ACFTA, apakah membawa nikmat dan berkah atau membawa sengsara. Atau sengsara membawa nikmat. Membanjirnya produk dari Cina di Indonesia, di satu sisi bisa menjadi pemicu bangkitnya UMKM di negeri kita untuk meningkatkan daya saing produksinya. Namun di sisi lain murahnya produk dari Cina menguntungkan konsumen di negeri kita yang memiliki kemampuan daya beli terbatas karena berpendapatan rendah

 keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat, walaupun belum sepenuhnya peran dan manfaat dapat mensejahterakan masyarakat di Indonesia. Belum meratanya koordinasi ini menjadi tugas yang patut kita evaluasi terus agar eksistensi koperasi mampu bertahan sebagai bentuk ekonomi yang mencerminkan kepribadian Indonesia sesuai dengan ideologi yang kita anut yaitu Pancasila. Dan disini terdapat tiga tingkat bentuk eksistensi koperasi : pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi penyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain atau lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa Koperasi Kredit dalam menyediaan dana yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh dana dari bank. Juga dapat dilihat pada beberapa daerah yang dimana aspek geografis menjadi kendala bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan dari lembaga selain koperasi yang berada di wilayahnya. Kedua, koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota) dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada ‘tingkat’ yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat. Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha tertentu diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik dibandingkan dengan lembaga usaha lain, demikian pula dengan Koperasi Kredit.  Ketiga, koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut. Sebagai ilustrasi, saat kondisi perbankan menjadi tidak menentu dengan tingkat bunga yang sangat tinggi, loyalitas anggota Kopdit membuat anggota tersebut tidak memindahkan dana yang ada di koperasi ke bank. Dan yang ketiga ini harus mampu berjalan sesuai dengan sistemnya masing masing.
            Sebenarnya peran dari pemerintah yang sangat penting untuk pengawasan, pengkoordinasian dan perencanaan untuk planning kopersi indonesia juga menyebabkan kopersai indonesia itu mempunyai problematika. Karena peran pemerintah juga dibutuhkan untuk mengontrol dan mengawasi pergerakan koperasi di Indonesia.  Sehingga pengelolaan koperasi dapat berjalan sesuai dengan cita cita bangsa juga masyarakat itu sendiri yaitu kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan di tiap-tiap koperasi harus lebih selektif dalam pemilihan anggota sebagai sumber daya manusia. Agar cita cita kita tersebut tercapai maka dalam kegiatan koperasi diperlukan kerjasama yang baik antara Pemerintah, anggota koperasi, pengawas hingga menteri koperasi itu sendiri dan yang paling umum atau utama bagi saya adalah masyarakat itu sendiri. Kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia’’ kutipan itu merupakan isi dari salah satu isi dari pancasila. Bertepatan sebentar lagi kita akan meranyakakan hari sumpah pemuda yaitu pada tangaal 28 Oktoberr 2012, dalam hal ini bisa kita simpulkan bagaimana dulu para pemuda pemuda bangsa memperjuangkan kemerdekaan negara kesatuan republik indonesia. Dari moment tersebut Jika kita kaitkaln dengan koperasi indonesia,  maka jika  para pejabat koperasi sudah menanamkam  jiwa ke pancasilaan bernegara dan berbangsa yang tinggi di dalam ideologi mereka, bukan tidak sulit bagi mereka untuk menjalankan tugasnya masing masing dengan baik, untuk menunjukkan jiwa pancasila dari masing masing mereka, unutk menunjukkan pengabdian mereka terhadap masyarakat. Maka kesimpulan yang dapat saya ambil mengenai wajah koperasi indonesia saat ini adalah mungkin sedikit ada problematika, akan tetap tidaklah sulit untuk megatasi problematika tersebut jika kita memang sungguh sungguh menjalankan tugas kita masing masing sesuai dengan apa yang seharusnya kita lakukan bagi koperasi itu sendiri, maka koperasi indonsia akan menjadi lebih baik. Kita juga perlu menanamkan jiwa pancasila di dalam diri kita sendiri, agar kita bisa benar benar mengabdi terhadap tanah air kita ini, agar tercapai salah satu cita cita dari bangsa ini yaitu  kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia.
Dan yang terakhir adalah supaya kita mampu  bersaing di kanca globalisasi kita membutuhkan suatu inovatif atau penemuan penemuan baru baik itu dari segi penemuan teknologi maupun penemuan dari suatu sistem yang harus kita terapkan, dan denga segala sumber daya yang ada baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya alam kita harus meng optimalisasi semua sumber daya tersebut, maka kanca globalisasipun akan mampu kita saingi, dan masyarakat secara merata harus dapat menikmati persaingan globalissasi yang kita lancarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar