Nama : Kristianto nadeak
NPM : 29211243
Kelas : 2EB01
SIAPKAH KPERASI MENGHADAPI GLOBALISASI
???
Sekarang
kita akan memperdalam pembahasan kita tentang koperasi Indonesia, yang kemarin kita membahas tentang
wajah koperasi Indonesia
dan andai aku menjadi menteri koperasi, Nah sekarang kita akan
membahas tentang bagaimana? Atau siapkah koperasi Indonesia menghadapi
globalisasi saat ini?????? Kita akan berbicara dulu tentang
globalisasi, apa itu globalisasi? Global itu berarti menyeluruh atau bebas,
Maka globalisasi itu era dimana setiap sektor sektor ekonomi itu bebas bergerak
atau bersaing di segala sektor ekonomi, baik itu dalam
hal ekonomi, pendidikan, dan persaingan
di sektor-sektor lain.
Di era globalisasi yang perdagangannya semakin bebas
apakah koperasi yang persaingannya semakin ketat ini dapat bersaing dengan
globalisasi, yang mana globalisasi yang semakin pesat dan tanpa ada batasan
wilayah yang akan di saingi? Nah bukan tidak mungkin koperasi kita tidak dapat
bersaing secara globalisasi, sekarang mari kita ke basicnya dulu, yang kita
butuhkan yang paling penting adalah sarana dan prasarana atau inovatif inovatif
baru, sepert yang di ucapkan oleh yoseph schumpeter pada bukunya yang ada di
dalam teori ekonomi. Nah jika kita berbicara tentang globalisai
maka kita juga perlu berbicara tentang teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. salah satu
faktor munculnya globalisasi adalah kemajuan teknologi. Dengan teknologi
yang berkembang pesat saat ini, semua
hal menjadi lebih mudah. Contohnya kemudahan komunikasi, informasi dan
transportasi. Kemudahan-kemudahan ini membuat jarak dan waktu antar negara di
seluruh dunia seolah tidak mempunyai batas. Semuanya meng-global. Namun
teknologi ini pastinya berdampak positif juga berdampak negatif. Sekarang mari
kita kenegatifnya, seperti apa yang dialami oleh negara kita, dimana dulu
karena ketinggalan teknologi koperasi kita tidak mampu bersaing dengan koperasi
koperasi swasta, yang itu swasta dari dalam negeri maupun dari luar negeri dan
koperasi Indonesia telah kena dampak dari globalisasi ini. Persaingan dan
perdangan bebas dari efek globalisasi ini menjadi tantangan bagi Koperasi
Indonesia. Nah sekarang mari kita kembali ke judul kita “Siapkah Koperasi
Menghadapi Globalisasi?”
Dengan segala
sarana dan prasarana yang ada di dalam koperasi kita maka saya akan berkata
bahwa koperasi indonesia adalah siap menghadapi dapat bersaing di era
globalisasi saat ini, kita hanya perlu meng optimalisasi segala sarana dan
prasarana yang ada. Namun kita harus tau bahwa globalisasi ekonomi yang mungkin
kita dengar akan membaawa kesejahteraan bagi suatu negara tertentu, namun tetap saja penuh dengan
istilah istilah yang sering kita tidak mengerti bahwa itu membawa kesuraman
bagi kesejahteraan kita. Memang banyak yang merasakan dampak
globalisasi, karena dia tahu benar bagaimana menggunakan teknologi yang ada,
dan nyata nya usahanya pun terus berjalan sesuai dengan yang ia rencanakan atau
kelangsungan usahanya. Namun disisi lain, seperti di pedesaan maka dampak dari
globalisasi belum tentu mebawa kesejahteraan bagi kelangsungan ekonomi mereka.
Memang banyak para ekonom mengungkapkan bahwa globalisasi
mempunyai dampak positif. Mereka mengungkapkan bahwa pasar
terbuka, arus modal tanpa pembatas maka perekonomian akan semakin
sejahtera, namun jika kita pandang dari koperasi, sebabkita juga harus melihat bahwa
liberalisasi ekonomi hanya akan menguntungkan yang kuat dan melumpuhkan yang
lemah, menciptakan kebangkrutan dan ketergantungan struktural negara berkembang
atas negara maju. Nah dari semua yang telah kita bahas diatas
maka persaingan untuk menjadi yang terbaik dalam segi kualitas, manajemen,
pemasaran dan sumber daya manusia yang dimilikinya lah yang akan menjadi
pembelajaran bagi kita untuk dapat menembus persaingan globalisasi yang penuh
dengan tantangan. Ini merupakan berita baik, namun ada selalu ada
bisikan-bisikan ketidakpercayadirian yang menyelimuti benak masyarakat
Indonesia.koperasi kita mampu, kita bisa bersaing meskipun itu kita bukan
menjadi pemonopoli di pasar global, kita hanya mampu bersaing saja
itupun sudah sangat bagus.
Sebenarnya kita sudah mampu bersaing di era
globalisasi ini, apalagi sudah ada beberapa Koperasi dan UKM yang bisa menembus
pasar global. Memang kita selalu butuh
stimulan untuk terus memacu kinerja kita. Begitu juga para pelaku ekonomi,
butuh pesaing, butuh tantangan yang semakin hari semakin menguji ketahanan
kita. Butuh kerja keras, strategi dan perhitungan yang matang dalam menghadapi tantangan
yang ada. Karena dibalik tantangan ada kesempatan. Yang mana, saat kita
berhasil melewati tantangan tersebut, kita menemukan kesempatan yang kelak
justru membuka jalan kita lebih dan lebih luas lagi. Untuk itu
globalisasi ekonomi haruslah disikapi dengan kritis, hati-hati, dan penuh
perhitungan. Seperti misalnya dampak perdagangan Indonesia dengan Cina pasca
ditetapkannya ACFTA, apakah membawa nikmat dan berkah atau membawa sengsara.
Atau sengsara membawa nikmat. Membanjirnya produk dari Cina di Indonesia, di
satu sisi bisa menjadi pemicu bangkitnya UMKM di negeri kita untuk meningkatkan
daya saing produksinya. Namun di sisi lain murahnya produk dari Cina
menguntungkan konsumen di negeri kita yang memiliki kemampuan daya beli
terbatas karena berpendapatan rendah
keberadaan beberapa koperasi telah
dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat, walaupun
belum sepenuhnya peran dan manfaat dapat mensejahterakan masyarakat di
Indonesia. Belum meratanya
koordinasi ini menjadi tugas yang patut kita evaluasi terus agar eksistensi
koperasi mampu bertahan sebagai bentuk ekonomi yang mencerminkan kepribadian
Indonesia sesuai dengan ideologi yang kita anut yaitu Pancasila. Dan disini terdapat tiga tingkat bentuk
eksistensi koperasi : pertama,
koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha
tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan
usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau
kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi
penyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha
lain atau lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan
peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki
aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat
pada peran beberapa Koperasi Kredit dalam menyediaan dana yang relatif mudah
bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk
memperoleh dana dari bank. Juga dapat dilihat pada beberapa daerah yang dimana
aspek geografis menjadi kendala bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan dari
lembaga selain koperasi yang berada di wilayahnya. Kedua, koperasi telah menjadi alternatif
bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini masyarakat telah merasakan bahwa
manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain.
Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota) dengan koperasi adalah karena
pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu memberikan pelayanan yang
lebih baik. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada
‘tingkat’ yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat. Beberapa KUD
untuk beberapa kegiatan usaha tertentu diidentifikasikan mampu memberi manfaat
dan peran yang memang lebih baik dibandingkan dengan lembaga usaha lain,
demikian pula dengan Koperasi Kredit. Ketiga, koperasi menjadi organisasi yang
dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini dinilai telah menjadi faktor utama
yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu
dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama
koperasi menghadapi kesulitan tersebut. Sebagai ilustrasi, saat kondisi
perbankan menjadi tidak menentu dengan tingkat bunga yang sangat tinggi,
loyalitas anggota Kopdit membuat anggota tersebut tidak memindahkan dana yang
ada di koperasi ke bank. Dan yang ketiga ini harus mampu
berjalan sesuai dengan sistemnya masing masing.
Sebenarnya peran dari pemerintah yang sangat penting untuk pengawasan,
pengkoordinasian dan perencanaan untuk planning kopersi indonesia juga
menyebabkan kopersai indonesia itu mempunyai problematika. Karena peran
pemerintah juga dibutuhkan untuk mengontrol dan mengawasi pergerakan koperasi di
Indonesia. Sehingga pengelolaan koperasi dapat berjalan sesuai dengan
cita cita bangsa juga masyarakat itu sendiri yaitu kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Dan di tiap-tiap koperasi harus lebih selektif dalam
pemilihan anggota sebagai sumber daya manusia. Agar cita cita kita tersebut
tercapai maka dalam kegiatan koperasi diperlukan kerjasama yang baik antara
Pemerintah, anggota koperasi, pengawas hingga menteri koperasi itu sendiri dan
yang paling umum atau utama bagi saya adalah masyarakat itu sendiri.
Kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia’’ kutipan itu merupakan isi dari
salah satu isi dari pancasila. Bertepatan sebentar lagi kita akan meranyakakan
hari sumpah pemuda yaitu pada tangaal 28 Oktoberr 2012, dalam hal ini bisa kita
simpulkan bagaimana dulu para pemuda pemuda bangsa memperjuangkan kemerdekaan
negara kesatuan republik indonesia. Dari moment tersebut Jika kita kaitkaln
dengan koperasi indonesia, maka jika para pejabat koperasi sudah
menanamkam jiwa ke pancasilaan bernegara dan berbangsa yang tinggi di
dalam ideologi mereka, bukan tidak sulit bagi mereka untuk menjalankan tugasnya
masing masing dengan baik, untuk menunjukkan jiwa pancasila dari masing masing
mereka, unutk menunjukkan pengabdian mereka terhadap masyarakat. Maka kesimpulan
yang dapat saya ambil mengenai wajah koperasi indonesia saat ini adalah mungkin
sedikit ada problematika, akan tetap tidaklah sulit untuk megatasi problematika
tersebut jika kita memang sungguh sungguh menjalankan tugas kita masing masing
sesuai dengan apa yang seharusnya kita lakukan bagi koperasi itu sendiri, maka
koperasi indonsia akan menjadi lebih baik. Kita juga perlu menanamkan jiwa
pancasila di dalam diri kita sendiri, agar kita bisa benar benar mengabdi
terhadap tanah air kita ini, agar tercapai salah satu cita cita dari bangsa ini
yaitu kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia.
Dan yang terakhir adalah supaya kita mampu bersaing di kanca globalisasi kita
membutuhkan suatu inovatif atau penemuan penemuan baru baik itu dari segi penemuan
teknologi maupun penemuan dari suatu sistem yang harus kita terapkan, dan denga
segala sumber daya yang ada baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya
alam kita harus meng optimalisasi semua sumber daya tersebut, maka kanca
globalisasipun akan mampu kita saingi, dan masyarakat secara merata harus dapat
menikmati persaingan globalissasi yang kita lancarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar