Senin, 25 Maret 2013

Opini Saya



Paradigma masyarakat Terhadap Radikalisme dan Terorisme

Bagaimana memaparkan solusi yang ditawarkan oleh representasi masyarakat dan terorisme di Indonesia? Belakangan ini banyak iming iming (problem) yang beranggapan bahwa ideologI barat menentang orintasi di dalam agama, namun kebanyakan masyarakat masih kaku untuk beranggapan atau tidak begitu percaya atas orientasi tersebut. Adanya ketidakpahaman  antara radikalisme dengan ideology barat, dimana ideology barat ini mengait ngaitkan adanya terorisme di balik radikalissme, mengapa demikian??  Contohnya bom bali, di balik terjadi bom bali, banyak Negara Negara barat berpendapat bahwa ini merupakan suatu keradikalan didalam agama.
Banyak pemahaman beranggapan bahwa Partisipasi masyarakat dalam memutuskan mata rantai radikalisme dan terorisme ini berhubungan erat dengan organisasi organisasi di dalam masyarakat, dimana sebagian masyarakat jadinya mempunyai paradigma yang salah atau yang tidak baik menurut mereka tentang suatu organissasi, sehingga mereka beranggapan bahwa  suatu organisais bertentangan dengan organisasi yang lain, inilah akibat dari paradigma yang telah tertanam di dalam pikiran meraka sehingga banyak muncul kelompok kelompok penentang yang kita tau selama ini bahwa mereka adalah terorisme. Terorisme berangagapan bawha apa yang dilakukan oleh mereka adalah selalu benar, namun mereka tidak berpikir panjang, atau apa yang akan terjadi didalan Negara yang agung ini selanjutnya.
Supaya paradigma yang salah ini tidak semakin bertambah di dalam masyarakat kita maka baiknya kita yang sadar akan apa itu paradigma yang benar (ideologi Negara) haruslah ikut serta menanamkannya didalam masyarakat, melalui perbuatan perbuatan kecil kita, contahnya saling menghargai sesama, baik itu yang berbeda agama, suku, ras, enthnik dll, sebab Bhineka Tunggal Ika mempunyai arti “Walau Berbeda Beda Tetapi Tetap Satu”. juga pemerintah harus bersi keras, atau tidak main main dalam mengatasi masalah paradigma yang salah yang telah tertanam di dalam pikiran sebagian masyarakat ini, pemerintah harus lebih ketat dalam memberikan pemahamn tentang Ideologi Negara, seperti memberikan kurikiulum pembelajaran pancasila dan filsafat filsafat tentang Negara ini. Supaya anak anak bangsa sekarang ini menjadi anak bangsa yang akan mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga terjadi kerukunan dalam komunitas komunitas yang ada di Negara ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar